Dosen Pembimbing: Lydia
Setyawardhani, SE, MSi
Kelompok 10 (6 – SM3)
Disusun Oleh:
Yuni Indra (1210205466)
Indriani W (1210205467)
Caesar Andreas (1210205470)
Novandi Arif W (1210205471)
Tissa Rizky P (1210205472)
Tissa Rizky P (1210205472)
Pertemuan 11 (Sistem Informasi
Pemasaran)
Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan
minat pada SIM. Segera setelah konsep SIM muncul, para pemasar menyesuaikannya
ke area aplikasi mereka dan menyebutnya sistem informasi pemasaran (marketing
information system – MKIS). MKIS terdiri dari tiga subsistem input : SIA,
penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Subsistem output mengarahkan
kebutuhaqn informasi dari empat unsur bauran pemasaran (produk, tmpat, promosi,
dan harga) ditambah integrasi keempatnya.
11.1 Struktur Organisasi Fungsional
Perusahaan bisnis telah diatur dalam
hal tugas-tugas, atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi
memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan jasa informasi, walau nama-nama ini tidak selalu
tampak pada bagan informasi. Perusahaan yang memiliki
fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijual.
Fungsi-fungsi lain meliputi engineering, dan penelitian dan pengembangan.
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya
berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut Dalam
organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada
satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para
tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.
Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan
sesuai dengan keahliannya.
Disini akan dibahas struktur organisasi fungsional. Struktur
organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam
organisasi.
1.
Ciri-cirinya adalah:
-
Organisasi kecil
-
Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
-
Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
-
Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
-
Pengawasan dilakukan secara ketat
2.
Kebaikan struktur organisasi ini adalah:
-
Program terarah jelas dan cepat
-
Anggaran personalia dan sarana tepat dan sesuai
-
Pengawasan dilakukan secara ketat
3.
Keburukan struktur organisasi ini adalah:
-
Bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
-
Koordinasi sulit dilaksanakan
-
Inspeksi sulit dilaksanakan
11.2 Sistem Informasi Fungsional
Resiko
menekankan sistem informasi fungsional. Pengaruh organisasi fungsional sangat luas sehingga sistem
informasi juga dapat diorganissasikan secara fungsional. Perlu dimengerti bahwa
sistem informasi bukanlah pengganti suatu sistem yang terintegras bagi
perusahaan – CBIS. Subsistem – subsistem fungsional harus bekerja sama agar
keputusan yang dibuat di suatu area harus sesuai dengan keputusan yang dibuat
di area lainnya dan dengan tujuan keseluruhan perusahaan.
Sistem Informasi Fungsional adalah Sistem Informasi yang
memberikan informasi kepada kelompok / orang pada bagian tertentu dalam sebuah
perusahaan
Ada
beberapa jenis Sistem Informasi Fungsional yaitu:
1.
Sistem Informasi Akuntasi, menyediakan informasi yang merekam dan melaporkan
transaksi dalam perusahaan.
2.
Sistem Informasi Keuangan, mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol
terhadap sumber daya keuangan.
3.
Sistem Informasi Manufaktur, mendukung perencanaan,kontrol dan pemecahan
masalah yang memliki hubungan dengan barang / jasa yang dihasilkan.
4.
Sistem Informasi Pemasaran, menyelesaikan aktifitas pemasaran.
5.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, aktivitas manajemen personalia.
11.3 Prinsip – Prinsip Pemasaran
Satu
definisi menyatakan bahwa pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan
organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan
dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan
penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
Bauran Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri
dari campuran unsur – unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix):
produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion, place and price). Semua
itu dikenal sebagai dengan 4P.
a.
Produk (Product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan unuk memuaskan
keinginannya atau kebutuhannya. Produk
dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan.
b.
Promosi (Promotion), berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
produk, termasuk periklanan dan penjualan langsung.
c.
Tempat (Place), berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik
kepada pelanggan melalui saluran distribusi.
d.
Harga (Price), terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang
dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.
11.4 Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Profesor Phillip Kotler dari Northwestern University
menggunakan istilah pusat saraf pemasaran untuk menggambarkan suatu unit baru
di dalam pemasaran yang mengmpulkan dan mengolah informasi pemasaran serta
mengidentifikasikan jenis-jenis informasi pemasaran, meliputi :
1.
Intelijen pemasaran (marketing intelligence) – informasi yang mengalir ke
perusahaan dari lingkungan
2.
Informasi pemasaran intern (internal marketing information) – informasi yang
dikumpulkan di dalam perusahaan.
3.
Komunikasi pemasaran (marketing communication) – informasi yang mengalir keluar
dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler
mengakui maksud dukungan keputusan dari saraf itu; “keputusan pemasaran yang
rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan
biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisi ilmiah dari
data yang tersedia.
Kita dapat
mendefinisikan sistem informasi pemasaran, atau MKIS, sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain
untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi
tersebut, Pertama semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan
Kedua dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manajer pemasaran.
11.5 Model Sistem Informasi Pemasaran
Semua keputusan yang dibuat oleh manajer pemasaran
berhubungan dengan satu atau beberapa unsur-unsur bauran. Karena alasam
tersebut unsur-unsur itu merupakan cara yang baik untuk mengkategorikan MKIS
yang terdiri dari kombinasi subsistem-subsitem input dan output yang
dihubungkan dengan database.
1. Subsistem Output
Subsistem
produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem tempat
menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.Tiap subsistem output menyediakan
informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran, yaitu :
a)
Subsistem produk, menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
b)
Subsistem tempat, menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
c)
Subsistem promosi, menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan
dan penjualan langsung.
d)
Subsistem harga, membantu manajer membuat keputusan harga.
e)
Subsistem bauran terintegrasi, yang memungkinkan manajer untuk
mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur – unsur
tersebut. Contoh informasi yang disediakan oleh subsistem bauran terintegrasi
adalah peramalan penjualan (sales forecast), yang mempertimbangkan interaksi
seluruh unsur – unsur bauran itu.
2.
Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari
database, beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi
banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
3.
Subsistem input
Subsistem
input yang menyediakan data bagi database didasarkan pada model Kotler.
Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan
yang berkaitan dengan operasi pemasaran perusahaan. Subsistem penelitian pemasaran,
melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari
kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
11.6 Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi
Pemasaran
Manajer pemasaran menggunakan MKIS untuk mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen, memformalisasikan bauran pemasaran, dan
membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran itu diterima oleh konsumen.para
manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan MKIS. Walau nama sistem
informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sistem itu hanya untuk manajer di
area tersebut, output informasi dapat juga bernilai bagi manajer lain dan
eksekutif.
1.
Penelitian pada perusahaan Fortune 500 memberikan gambaran yang baik mengenai
cara raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat pemasaran.
2.
Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran untuk mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat
tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut diterima oleh konsumen.
3.
Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi Pemasaran.
4.
Kita telah mengetahui bahwa intelijen pemasaran menarik bagi perusahaan secara
keseluruhan dan bahwa eksekutif terlibat dalam penentuan harga.
5.
Walaupun nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sisetm
tersebut hanya untuk menejer di area tersebut, output informasi juga dapat
bernilai bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.
Daftar Pustaka
Mc Leod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia
Jilid 2. PT Prenhallindo, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar