Rabu, 03 Juni 2015

SIM - BAB 11: SISTEM INFORMASI PEMASARAN



Dosen Pembimbing: Lydia Setyawardhani, SE, MSi
Kelompok 10 (6 – SM3)
Disusun Oleh:

Yuni Indra (1210205466)
Indriani W (1210205467)
Caesar Andreas (1210205470)
Novandi Arif W (1210205471)
Tissa Rizky P (1210205472)




Pertemuan 11 (Sistem Informasi Pemasaran)

Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan minat pada SIM. Segera setelah konsep SIM muncul, para pemasar menyesuaikannya ke area aplikasi mereka dan menyebutnya sistem informasi pemasaran (marketing information system – MKIS). MKIS terdiri dari tiga subsistem input : SIA, penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Subsistem output mengarahkan kebutuhaqn informasi dari empat unsur bauran pemasaran (produk, tmpat, promosi, dan harga) ditambah integrasi keempatnya.

11.1 Struktur Organisasi Fungsional
Perusahaan bisnis telah diatur dalam hal tugas-tugas, atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan jasa informasi, walau nama-nama ini tidak selalu tampak pada bagan informasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijual. Fungsi-fungsi lain meliputi engineering, dan penelitian dan pengembangan.
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan keahliannya. 
Disini akan dibahas struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam organisasi.

1. Ciri-cirinya adalah:
- Organisasi kecil
- Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
- Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
- Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
- Pengawasan dilakukan secara ketat

2. Kebaikan struktur organisasi ini adalah:
- Program terarah jelas dan cepat
- Anggaran personalia dan sarana tepat dan sesuai
- Pengawasan dilakukan secara ketat

3. Keburukan struktur organisasi ini adalah:
- Bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
- Koordinasi sulit dilaksanakan
- Inspeksi sulit dilaksanakan


11.2 Sistem Informasi Fungsional        
Resiko menekankan sistem informasi fungsional. Pengaruh organisasi fungsional sangat luas sehingga sistem informasi juga dapat diorganissasikan secara fungsional. Perlu dimengerti bahwa sistem informasi bukanlah pengganti suatu sistem yang terintegras bagi perusahaan – CBIS. Subsistem – subsistem fungsional harus bekerja sama agar keputusan yang dibuat di suatu area harus sesuai dengan keputusan yang dibuat di area lainnya dan dengan tujuan keseluruhan perusahaan.
Sistem Informasi Fungsional adalah Sistem Informasi yang memberikan informasi kepada kelompok / orang pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan
Ada beberapa jenis Sistem Informasi Fungsional yaitu:
1.     Sistem Informasi Akuntasi, menyediakan informasi yang merekam dan melaporkan transaksi dalam perusahaan.
2.     Sistem Informasi Keuangan, mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol terhadap sumber daya keuangan.
3.     Sistem Informasi Manufaktur, mendukung perencanaan,kontrol dan pemecahan masalah yang memliki hubungan dengan barang / jasa yang dihasilkan.
4.     Sistem Informasi Pemasaran, menyelesaikan aktifitas pemasaran.
5.     Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, aktivitas manajemen personalia.


11.3 Prinsip – Prinsip Pemasaran
Satu definisi menyatakan bahwa pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.

Bauran Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur – unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix): produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion, place and price). Semua itu dikenal sebagai dengan 4P.
a. Produk (Product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan unuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan.
b. Promosi (Promotion), berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan produk, termasuk periklanan dan penjualan langsung.
c. Tempat (Place), berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi.
d. Harga (Price), terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.


11.4 Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Profesor Phillip Kotler dari Northwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengmpulkan dan mengolah informasi pemasaran serta mengidentifikasikan jenis-jenis informasi pemasaran, meliputi :
1. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) – informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan
2. Informasi pemasaran intern (internal marketing information) – informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3. Komunikasi pemasaran (marketing communication) – informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengakui maksud dukungan keputusan dari saraf itu; “keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisi ilmiah dari data yang tersedia.
Kita dapat mendefinisikan sistem informasi pemasaran, atau MKIS, sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut, Pertama semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan Kedua dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manajer pemasaran.


11.5 Model Sistem Informasi Pemasaran
Semua keputusan yang dibuat oleh manajer pemasaran berhubungan dengan satu atau beberapa unsur-unsur bauran. Karena alasam tersebut unsur-unsur itu merupakan cara yang baik untuk mengkategorikan MKIS yang terdiri dari kombinasi subsistem-subsitem input dan output yang dihubungkan dengan database.
1. Subsistem Output
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran, yaitu :
a) Subsistem produk, menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
b) Subsistem tempat, menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
c) Subsistem promosi, menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung.
d) Subsistem harga, membantu manajer membuat keputusan harga.
e) Subsistem bauran terintegrasi, yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur – unsur tersebut. Contoh informasi yang disediakan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah peramalan penjualan (sales forecast), yang mempertimbangkan interaksi seluruh unsur – unsur bauran itu.

2. Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database, beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

3. Subsistem input
Subsistem input yang menyediakan data bagi database didasarkan pada model Kotler. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran perusahaan. Subsistem penelitian pemasaran, melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemasaran.


11.6 Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Pemasaran

Manajer pemasaran menggunakan MKIS untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformalisasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran itu diterima oleh konsumen.para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan MKIS. Walau nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sistem itu hanya untuk manajer di area tersebut, output informasi dapat juga bernilai bagi manajer lain dan eksekutif.
1. Penelitian pada perusahaan Fortune 500 memberikan gambaran yang baik mengenai cara raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat pemasaran.
2. Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut diterima oleh konsumen.
3. Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi Pemasaran.
4. Kita telah mengetahui bahwa intelijen pemasaran menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan bahwa eksekutif terlibat dalam penentuan harga.
5. Walaupun nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sisetm tersebut hanya untuk menejer di area tersebut, output informasi juga dapat bernilai bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.



Daftar Pustaka

Mc Leod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. PT Prenhallindo, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar