Rabu, 27 Mei 2015

SIM - BAB 9: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Dosen Pembimbing: Lydia Setyawardhani, SE, MSi
Kelompok 10 (6 – SM3)
Disusun Oleh:

Yuni Indra (1210205466)
Indriani W (1210205467)
Caesar Andreas (1210205470)
Novandi Arif W (1210205471)
Tissa Rizky P (1210205472)



Pertemuan 9 (Sistem Informasi Manajemen)

Pendahuluan
Sistem informasi manajemen adalah salah satu dari lima subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Suunit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen.
SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model dapat disediakan dalam bentuk table atau grafik.Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja system informasi , tetapi terutama penting bagi system informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negative dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif. SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar computer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan , SIM dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah.
9.1 Apakah SIM ?
Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu system berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal [perusahaan atau subunit dibawahnya.Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodic , laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non-manajer dalam perusahaan saat mereka membuat kepuusan untuk memecahkan masalah.
Model SIM
Definisi di atas dapat digambarkan dengan model SIM. Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Selain itu , data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodic dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan. Tidak seperti SIA , SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan. Perhatikan bahwa sejumlah pemecah masalah dapat ada dalam lingkungan perusahaan. Lingkungan menjadi terlihat ketika perusahaan mengikatkan diri dengan organisasi lain seperti pemasok untuk membentuk suatu system informasi antar organisasi (IOS). Dalam hal ini SIM memasok informasi bagi anggota lain dari IOS.
9.2 Konsep Subsistem Informasi Organisasi
Sistem – system informasi fungsional ini, atau subset – subset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area – area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di area lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran system informasi fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan computer ke seluruh operasi pemasaran.
Area manufaktur juga menerima pengolahan computer dan menerapkan tekhnologi itu baik sebagai system informasi konseptual maupun sebagai komponen dalam system manufaktur fisik. Suatu area fungsional yang mengadopsi sebutan system informasi adalah sumber daya manusia, dan inilah area yang paling banyak mendapat perhatian. Istilah system informasi sumber daya manusia (Human Resources Information System – HRIS) dan Sistem Manajemen  Sumber daya Manusia ( Human Resources Management System – HRMS) sudah umum.
Suatu gejala yang aneh adalah kenyataan bahwa unit jasa informasi tidak menunjukkan minat yang sungguh untuk menerapkan konsep SIM dalam areanya sendiri. Ini ibarat anak pembuat sepatu bertelanjang kaki. CIO dan para manajer jasa informasi lain telah menggunakan informasi yang dihasilkan computer selama bertahun-tahun tetapi sebelum memformalkan penggunanya dalam bentuk system informasi. Satu hal penting lain adalah bahwa system-sistem fungsional bukanlah suatu alternative untuk memiliki SIM perusahaan yang menyeluruh. Akan sukar bagi perusahaan untuk memiliki SIM yang baik jika satu atau beberapa area fungsional tidak berkontribusi. Strategi yang disarankan adalah pertama menerapkan suatu SIM, kemnudian melanjutkan dengan subsistem-subsistem organisasional.

9.3       Perangkat Lunak Penulis Laporan
Model SIM memperlihatkan dua jenis perangkat lunak yang menghasilkan informasi penulis laporan dan pembuatan model matematika. Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program – program yang menghasilkan laporan periodic dan khusus. Jika anda mengambil suatu laporan dari meja seorang manajer, anda tidak dapat membedakan apakah itu merupakan laporan [periodic atau khusus. Keduanya dapat tampak sama persis, yang membedakannya adalah cara terpicunya.
·         Laporan Periodik : Disiapkan sesuai jadwal tertentu. Contohnya adalah analisis penjualan buolanan menurut pelanggan. Karena laporan – laporan seperti ini dahulu merupakan cirri punchedcard dan keydriven system sebelum era computer, mereka menyediakan semua output informasi dari SIM awal.
·         Laporan Khusus : Disiapkan apabila sesuatu luarbiasa terjadi. Contohnya adalah laporan kecelakaan; contoh lain adalah jawaban atas database query. Laporan khusus memiliki ciri kekinian yang biasanya tidak terdapat dalam laporan periodic.

Menyatukan Management by Execption ke dalam laporan
Isi informasi laporan periodic dan khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep management by exception. Konsep ini menjelaskan model umum perusahaan. Dalam model ini pengolah informasi membandingkan kinerja actual dengan standard an memberitahukan manajer jijka kinerja menyimpang dari batas yang dapat diterima. Management by Exception dapat disatukan ke dalam laporan melalui empat cara , yakni ;
·         Menyiapkan Laporan hanya jika terjadi perkecualian
Ini merupakan tekhnik yang menyatu didalam model system umum, yang tiap entry dari data laporan adalah mengandung perkecualian.
·         Menggunakan Urutan Laporan Untuk Menyoroti Perkecualian
Catatan-catatan laporan dapat diurutkan menjadi urutan menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa field kunci, sehingga menarik perhatian pemakai pada catatan tertentu.
·         Mengelompokkan Perkecualian Bersama-sama
Laporan dapat dirancang sehingga manajer dapat mencari perkecualian pada area-area tertentu.
·                     Menunjukkan Varians dari Normal
Kegiatan actual dibandingkan dengan rencana kegiatan dan perbedaannya ditampilkan sebagai varians.
9.4 Pembuatan Model Matematika
Jenis kedua perangkat lunak SIM berbentuk model matematika. Model adalah penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena suatu obyek atau suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas. Jika model menggambarkan perusahaan , perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktuasi volume penjualan, volume penjualan adalah entitasnya. Model matematika dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi pengaruh waktu, tingkat keyakinan , dan kemam[puan mencapai optimisasi.
·         Model Statis atau Dinamis
Model static tidak menyertakan variable. Model ini berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Model yang menyertakan waktu sebagai variable adalah model dinamis. Model ini menggambarkan entitas dari waktu ke waktu, sperti suatu film.
·         Model Probabilistik atau Deterministik
Probabilita adalah peluang terjadinya sesuatu. Model yang mencakup probabilita disebut model probabilistic. Model yang sebaliknya adalah, model deterministic.
·                     Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternative. Model suboptimisasi sering disebut satisfying model, memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan dan model; akan memproyeksikan hasilnya.


9.5 Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen-elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecahan masalah. Skenario Model Skenario digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi. Mislanya, Anda sering menstimulasikan suatu sistem persediaan. Elemen-elemen data yang menetapkan skenario disebut elemen-elemen data skenario.
Model dapat dirancang sehingga elemen-elemen data skenario merupakan variabel, jadi memungkinkan penetapan berbagai nilai. Variabel Keputusan Nilai-nilai input yang manajer masakukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Contohnya, jumlah pesanann, titik pemesanan (waktu yang diperlukan oleh pemasok untuk memenuhi pengisian kembali persediaan) Teknik Simulasi Manajer biasanya melaksanakan model optimisasi hanya satu kali; hasilnya adalah solusi terbaik dengan skenario dan variabel keputusan tertentu. Namun, model suboptimisasi perlu dilakukan berulang-ulang, mencari kombinasi variabel keputusan yang menciptakan hasil yang memuaskan. Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah, sehingga pengaruhnya dapat dilihat.
Dengan cara ini, pemecahan masalah secara bertahap dan metodis menemukan kombinasi keputusan yang akan mengarah ke pemecahan masalah. Format Output Simulasi Merupakan suatu praktek yang baik untuk menyertakan elemen-elemen skenario dan variabel-variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama dengan output.

9.6 Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
-          Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model yang dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem fisik.
-          Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
-          Model menyediakan daya prediksi―suatu pandangan ke masa depan―yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
-          Model lebih murah daripada model trial and error. Proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu pengembangan serta perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.


Keuntungan pembuatan model ini diimbangi oleh dua kerugian utama model:
-          Kesulitan pembuatan model sistem bisnis akan menghasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model baru dijelaskan, seorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbanagan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan kepurusan yang didasarkan pada hasil simulasi.
-          Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks. Keahlian tersebut juga diperlukan untuk menafsirkan output secara cepat. Sudah lama manajer menganggap kerugian pembuatan model melebihi keuntungannya. Situasi ini sedang berubah, berkat kombinasi peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer.

9.7 SIM dan Pertimbangan Faktor Manusia
Berbagai proyek dan aplikasi komputer yang mengembangkan aplikasi tersebut selalu berada dibawah pengaruh-pengaruh tertentu. Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbanagan faktor manusia (human factors consideration). Rasa Takut sebagai Dasar Pertimbanagan Faktor Manusia Para pegawai dari perusahaan yang memasang sistem pengolahan data pertama mengalami rasa takut.
Mereka takut bahwa komputer akan membuat mereka diberhentikan, dan di beberapa perusahaan hal itu memang terjadi. Namun, bahkan di perusahaan yang manajemennya tidak berniat menggantikan orang dengan komputer, para pegawainya masih tidak percaya dan khawatir. Manajemen perusahaan dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil empat langkah berikut:

§ Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan kerja (job enhancement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan mereka.
§ Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. Contonya, pengumuman oleh manajemen puncak pada awal tahap analisis dan penerapan dari siklus hidup sistem.
§ Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai, spesialis informasi dan majemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur menegenai dampak-dampak dari sistem komputer, dan dengan berpegang pada janji.
§ Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. Pertama, identifikasi kebutuhan pegawai, kemudian memotivasi pegawai dengan menunjukan pada mereka bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka.
Spesialisas informasi dapat berkontribusi pada masing-masing dari empat tahap ini. Spesialis informasi sering mengamati perlawanan yang disembunyikan pegawai dari manajemen dan dapat juga mendeteksi manajer yang tidak mendukung proyek sepenuhnya. Spesialis informasi perlu dilatih untuk mengenali dan menanggapi perlawanan itu. Keahlian perilaku ini sama pentingnya dengan keahlian teknis.



9.8       Menempatkan SIM dalam Perspektif
Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem ini.
SIM dan Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam dua cara dasar :
·         Sumber Daya Informasi Seorganisasi
SIM dalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan computer bagi para manajer.SIM menentukan tingkat pencapaian di area lain – DSS, kantor virtual dan system berbasis pengetahuan.
·                     Identifikasi dan pemahaman masalah
Ide utama di balik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengaklir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Kelemahan utama SIM adalah tidak terarah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep system pendukung keputusan diciptakan sebagai respons atas kebutuhan tersebut, dan kita akan mengalihkan perhatian kita pada subsistem CBIS itu.
Walau grafik computer menaik secara intuitif , penelitian menunjukkan bahwa grafik tidak selalu mengungguliu tampilan table dalam segala keadaan.Secra umum grafik paling baik untuk membuat analisis yang sederhana, dan sejumlah grafik tertentu lebih baik dari yang lain, tergantung pada tugasnya.Pengaruh-pengaruh perilaku yang dapat mempengaruhio proyek computer atau system operasional merupakan contoh dari factor pertimbangan manusia. Faktor yang mendasarinya adalah rasa takut mereka bahawa computer akan memberikan dampak buruk bagi pihak pegawai dan manajer.
SIM merupakan suatu komitmen seorganisasi untuk sumberdaya informasi berkualitas.SIM sangat berharga dalam mengidentifikasi masalah dan membantu manajer memahaminya sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan.

Daftar Pustaka
McLeod, Raymond. Jr & George P. Schell. 2004.Sistem Informasi Manajemen. Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Indeks


http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen

Rabu, 13 Mei 2015

SIM - BAB 8: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



Dosen Pembimbing: Lydia Setyawardhani, SE, MSi
Kelompok 10 (6 – SM3)
Disusun Oleh:

Yuni Indra (1210205466)
Indriani W (1210205467)
Caesar Andreas (1210205470)
Novandi Arif W (1210205471)
Tissa Rizky P (1210205472)


Pertemuan 8 (Sistem Informasi Akuntansi)

Pendahuluan
Sistem informasi akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan. Aplikasi ini ditandai dengan volume pengolahan data yang tinggi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas utama , pengumpulan data, manipulasi data , penyimpanan data, dan penyimpanan dokumen.
Perusahaan tidak dapat memilih untuk memiliki SIA atau tidak; itu merupakan suatu keharusan. Juga, semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data daripada berorientasi pada informasi, dan datanya sebagian besar bersifat hiostoris.
Pada pembahasan ini kita menggunakan diagram arus data untuk mendokumentasikan SIA yang disebut system Distribusi. Sistem ini digunakan oleh berbagai perusahaan seperti perusahaan manufaktur, pedagang besar dan pengencer yang mendistribusikan produk kepada pelanggan mereka. Walau SIA berorientasi data, SIA juga menghasilkan sejumlah informasi. Selain itu, SIA menyediakan database yang berfungsi sebagai dasar subsistem CBIS lain.
8.1 Apakah Pengolahan Data?
Pengolahan data adalah manipulasi atau transformasi symbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Istilah pengolahan transaksi makin banyak digunakan untuk menggambarkan pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis. Walau istilah pengolahan data dan pengolahan transaksi (transaction processing – TP) dapat dipertukarkan, kita akan menggunakan istilah pengolahan data , karena lebih dikenal.

8.2 Sistem Informasi Akuntansi
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akuntansi (SIA) yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Arus informasi ke lingkungan penting untuk dipahami. SIA adalah satu-satunya CBIS yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
8.3   Tugas Pengolahan Data
SIA melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data. Keempat tugas itu dijelaskan dibawah ini;
·         Pengumpulan Data
Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh suatu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut Transaksi, karena itu timbulah istilah pengolahan transaksi.
Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dantransaksi lingkungan perusahaan.
·         Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi :
I.   Pengklasifikasian
Elemen – elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang computer, Kode adalah satu atau beberapa karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Misalnya, suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi pegawai (nomor pegawai), departemen pegawai ( nomor departemen) dan klasifikasi gaji pegawai (kelas gaji).
II.  Pengurutan (Sorting)
Catatan – catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai terkumpul menjadi satu.
III.  Penghitungan
Operasi aritmetika dan logika dilaksanakan pada elemen – elemen data untuk menghasilkan elemen – elemen data tambahan. Dalam system gaji, misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor.
IV.  Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau disarikan, menjadi bentuk total, subtotal, rata – rata , dan seterusnya.
·         Penyimpanan Data
Di suatu perusahaan kecil terdapat ratusan transaksi dan tindakan setiap hari; di perusahaan besar 6terdapat ribuan. Tiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.
·         Penyimpanan Dokumen
SIA menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara :

1.       Oleh suatu tindakan : Output dihasilkan jika sesuatu terjadi. Contohnya adalah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi.
2.       Oleh Jadwal Waktu : Output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Contohnya adalah cek gaji yang disiapkan setiap bulannya.



8.4       Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dari subsistem CBIS yang lain. SIA :
·         Melakukan tugas yang diperlukan.
Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak. Bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
·         Berpegang pada prosedur yang relative standar.
Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
·         Menangani data yang rinci.
Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut meninggalkan jejak audit. Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dan dari akhir ke awal.
·         Terutama berfokus historis.
Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok digunakan.
·         Menyediakan Informasi Pemecah Masalah Minimal.
SIA menghasilkan berbagai output informasi bagi manajer perusahaan. Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi/laba dan neraca merupakan contohnya.
Sementara garis yang memiskan suatu subsistem CBIS dari subsistem yang lain kadang – kadang membingungkan, SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik di atas.
Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Suatu contoh yang baik dari SIA adalah system yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan distribusi. Perusahaan mendistribusikan produk atau jasanya kepada pelanggan. Sistem ini disebut system distribusi. Mempelajari system ini lebih mudah, jika anda berpikir mengenai perusahaan yang berorientasi produk seperti perusahaan manufaktur, pedagang besar atau pengencer. Tetapi system distribusi dapat juga ditemukan di organisasi seperti United Way dan rumah sakit, sert5a lembaga –lembaga pemerintah, dan kantor pajak. Dapat dikatakan bahwa semua organisasi berada dalam bisnis distribusi.
Seluruh system digambarkan segi empat tegak di tengah. Elemen – elemen lingkungan digambarkan dengan beberapa segi empat mendatar dan dihubungkan ke system dengan tanda – tanda panah yang disebut arus data. Elemen –elemen lingkungan dari system distribusi mencakup pelanggan , pemasok, gudang , material , dan manajemen. Dalam terminology  DFD , istilah lingkungan dapat diterapkan pada system yang didokumentasikan. Karena alas an itulah, sebagian elemen lingkungan, seperti manajemen dan gudang material , berada dalam lingkungan perusahaan.

Subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Diagram konteks tepat untuk menjelaskan batas system elemen – elemen lingkungan dan interfaces. Tetapi kita perlu mempelajari lebih lanjut proses yang dilaksanakan. Hal ini dicapai dengan mengidentifikasikan tiga subsistem utama. Dalam terminology DFD, ini digunakan dalam suatu hirerarki, mereka disebut DFD bertingkat.
Subsistem – subsistem ini diidentifikasi dengan sejumlah segi empat tegak bernomor. Subsistem pertama berkaitan dengan pemenuhan pesanan pelanggan, yang kedua berkaitan dengan pengisian kembali persediaan dari pemasok , dan yang ketiga berkaitan dengan pemeliharaan buku besar perusahaan. Anda akan melihat bahwa keempat elemen lingkungan dari diagram konteks. Hal yang sama berlaku bagi arus data yang menghubungkan system distribusi dengan elemen –elemen tersebut. Kondisi ini menghasilkan apa yang dinamakan DFD yang seimbang, dalam arti penghubung system yang sama muncul pada semua tingkat system yang berkaitan.
·         Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
·         Sistem yang Memesan Kembali Persediaan
·         Sistem yang melaksanakan Proses Buku Besar



8.5    Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
Karena pengolahan data ditandai oleh volume data yang besar dibandingkan informasi, tampaknya SIA sedikit berkontribusi pada pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan, karena ada dua alasan. Pertama,  SIA menghasilakan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak. Kedua, dan yang lebih penting , SIA menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain terutama SIM dan DSS, dan sedikit bagi system berbasis pengetahuan.
Pengolahan data merupakan dasar bagi system – system pemecahan masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan computer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan SIA yang baik.
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan perubahan lingkungan bisnis, seorang akuntan dituntut untuk memiliki pengetahuan solid tentang tiga konsep, yaitu;
(a) penggunaan informasi dalam proses pembuatan keputusan (decision making) ;
(b) sifat, perancangan, penggunaan, implementasi sebuah sistem informasi akuntansi ;
(c) pelaporan akuntansi keuangan.
Dari ketiga konsep diatas,sistem informasi akuntansi memiliki peran dalam hal :
a.       Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
b.      Meningkatkan efisiensi dalam pengolahan informasi akuntansi
c.       Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
d.      Meningkatkan sharing knowledge
e.       Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
f.       Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.


Daftar Pustaka:

McLeod,Jr., Raymond; Schell, George P.2008.Sistem Informasi Manajemen.Jilid 1.Edisi: ke Kesepuluh.Jakarta;Salemba Empat

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi

McLeod,Jr., Raymond; Schell, George P.2008.Sistem Informasi Manajemen.Jilid 1.Edisi: ke Kesepuluh.Jakarta;Salemba Empat

Copy and WIN : http://ow.ly/KNIC
McLeod,Jr., Raymond; Schell, George P.2008.Sistem Informasi Manajemen.Jilid 1.Edisi: ke Kesepuluh.Jakarta;Salemba Empat

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ